“……Kekuatan buku ini justru terletak pada kesederhanaannya yang jujur. Ia tidak menawarkan jawaban instan, tetapi menuntun pembaca untuk berjalan bersama di jalan pertanyaan. Sama seperti murid-murid dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13–35), mereka memulai dengan tanya dan kebingungan, namun akhirnya menemukan bahwa Yesus yang bangkit hadir dan menyingkapkan kebenaran…”
“…..Kehidupan adalah perjalanan dari satu pertanyaan “mengapa” menuju pertanyaan “mengapa” berikutnya. Pertanyaan inilah yang membuat kita terus bergerak, merenung, dan mencari. Tanpa pertanyaan mengapa, kehidupan akan kehilangan esensinya, sebab di situlah letak dinamika iman, ilmu, dan eksistensi kita sebagai manusia yang diciptakan untuk berpikir, bertanya, dan memahami…..”
- Dr. Sukanto Limbong, M.Th
“……Mengapa? Mengapa kita melihat, mendengar, percaya, dan melakukan sesuatu. Jawaban Alkitab tetap sama: Allah berfirman. Buku ini menyuguhkan pelajaran iman dari pahit dan manis kehidupan yang mendewasakan…..”
- Pahala Jannen Simanjuntak, D.Th
Teologi Mengapa adalah undangan untuk masuk ke jantung iman Kristen dengan satu kata sederhana yang tak pernah habis dipertanyakan: mengapa. Buku ini mengajak pembaca menelusuri alasan terdalam dari penciptaan, penebusan, penderitaan, panggilan hidup, hingga pengharapan kekal. Dengan gaya yang renyah namun sarat kedalaman, para penulis menghadirkan refleksi yang bukan hanya memberi jawaban, tetapi juga menyalakan keberanian untuk terus bertanya—sebab iman sejati bukanlah iman yang berhenti mencari, melainkan yang berani berziarah bersama Allah dalam misteri kasih-Nya yang tak berkesudahan.
Buku Teologi Mengapa karya Andri Vincent Sinaga dan Parlaungan C. Simanjuntak menghadirkan sebuah perjalanan intelektual sekaligus rohani yang memikat, mengajak pembaca menyelami pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang mendasar—mengapa Allah menciptakan dunia, mengapa manusia istimewa, mengapa Yesus datang, mengapa penderitaan ada, mengapa kita dipanggil untuk melayani, mengapa mengasihi musuh itu penting, hingga mengapa kita menantikan kedatangan Kristus kembali. Dibagi ke dalam tujuh bagian yang tersusun sistematis, buku ini menguraikan dinamika iman dari awal penciptaan, misteri karya keselamatan, identitas baru dalam Kristus, tujuan hidup manusia, etika kasih, kehidupan bergereja, hingga horizon eskatologis. Setiap bab bukan hanya mengupas doktrin secara dogmatis, melainkan menghubungkannya dengan pengalaman hidup nyata, sehingga pembaca diajak melihat bahwa setiap “mengapa” adalah pintu menuju perjumpaan pribadi dengan Allah. Lebih dari sekadar jawaban instan, buku ini membentuk pembaca menjadi peziarah iman yang jujur, berani bertanya, dan siap berjalan dalam terang, meski tidak semua misteri tersingkap. Dengan bahasa yang mengalir, penuh kehangatan sekaligus kedalaman akademis, karya ini layak dibaca oleh mahasiswa teologi, pendeta, kaum muda, dan jemaat awam yang rindu menemukan makna terdalam dari hidup, iman, dan panggilan mereka. Pada akhirnya, Teologi Mengapa meneguhkan bahwa iman yang hidup bukanlah iman yang menolak pertanyaan, melainkan iman yang berani menggenggam pertanyaan sambil tetap percaya kepada Allah yang setia menuntun sampai kekekalan.