Allah Ta’ala berfirman : Bacalah Al-Qur’an dengan tartil (QS. Al-Muzzammil : 4). Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu ditanya tentang makna tartil beliau menjawab : “Mentajwidkan huruf dan mengenal tanda – tanda waqaf”. (At-Tamhid Fit Tajwid).
Disebabkan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai yang diriwayatkan maka para ulama banyak melahirkan karya-karya dalam bidang tajwid, diantara yang berkontribusi adalah Imam Al-Jamzury (lahir 1163 H) dengan karya Tuhfatul Athfal. Sebuah matan berbentuk sya’ir yang berisikan ringkasan-ringkasan tajwid yang dipelajari diseluruh dunia. Baik mulai tingkat anak-anak maupun dewasa.
Inilah yang menyebabkan penulis tergerak untuk mensyarah isi kandungannya dengan metode menggukana tabel atau kotak-kotak, sehingga In Syaa Allah memudahkan bagi yang membacanya sesuai dengan judul kitabnya, karena dilengkapi contoh – contoh yang sudah penulis kumpulkan, dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu penulis juga melengkapi dengan matan Tawassut Munfashil Riwayat Hafsh dengan jalur Syatibiyyah buah karya putra Indonesia Syekh Dr Arif Wardhani, LC. M.Hum. Yang mana penulis langsung bermulazamah kepada beliau dan mendapatkan beberapa sanad ilmu tajwid dari beliau.
Selain itu penulis juga bermulazamah dengan ulama-ulama tajwid yang lain seperti Syaikh Khanova Maulana, LC, Syaikh Dr. Abdelrahman Monis Allaithy, dan Ustadz Rusydi Kinan, LC. dan lain-lain dan mendapatkan ijazahnya.
Meskipun demikian, tidak ada kitab yang terlepas dari kesalahan selain kitabullah al-Qur’an al-Kariim. Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi amal Sholih bagi penulisnya.