Mengarungi era disrupsi ini meniscayakan strategi dan paradigma lain, yang berbeda dan sesuai dengan konteksnya. Kehadiran seorang inovator bukan lagi monopoli area industri maupun teknologi. Para pemimpin juga harus dan perlu untuk menyesuaikan dirinya dengan tantangan baru tersebut. Mereka para pemimpin yang masih menjalankan pola-pola lama dan terikat dengan kenyamanan karisma dalam perannya sebagai patron niscaya suatu saat akan tergusur dan ditinggalkan.
Mengetengahi kondisi demikian, setidaknya para pemimpin harus menempatkan dirinya sebagai agen dari perubahan itu sendiri. Menjadi pemimpin perubahan yang efektif menurut Center For Creative Leadership dapat dilihat setidaknya dari tiga hal. Pertama, communicate. Para pemimpin dalam dimensi ini bukan sekedar piawai dan fasih dalam mengemas kata dan data untuk dijadikan materi persuasif kepada followers maupun stake holder, melainkan juga fokus pada konsep “why” bukan sekedar “what” dari visi perubahannya. Hal ini dapat membangun visi bersama dari pentingnya perubahan yang terjadi dan yang harus dilakukan.