Sahabatku…
Lakukanlah percepatan. Tempatkanlah
metamorphosa diri sebagai prioritas hidup yang
terpenting diantara yang paling paling penting. Dan
sadarilah selalu bahwa ini adalah fase kesadaran urgent
yang menunggu diaktifkan.
Biarkan diri ber-metamorfosa agar diri hadir
kembali menjadi kebaikanNYA yang indah. Lalu biarkan
Bumi merasakan keindahannya. Izinkan Semesta melihat
wajah Bumi yang berubah menjadi lebih baik.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai
kembali membenahi diri dengan ber-metamorphosa.
Semesta tidak pernah salah menilai, semesta tahu
langkah-langkah kecil kita dan senantiasa memberi
dukungan yang nyata.
Ibarat seekor ulat kecil yang merangkak mencari
dahan, menyelimuti dirinya sendiri, dan dalam selimut
itu si ulat kecil merombak dirinya sendirinya. Menggeliat
dalam gumulan yang diam. Merangkak keluar dalam
gerakan yang sepi. Tidak ada hal yang dia lakukan
setelahnya kecuali untuk mengemban tugas kupu-kupu.
Metamorphosa diri kita pun sama saja. Setelah kita
berhasil merubah, berubah lalu keluar membawa
perubahan. Maka seluruh perubahan itu hanyalah untuk
melaksanakan tugas diri yang terus meningkat.
Karenanya, jangan lepaskan kewaskitaan diri dalam
ber-metamorphosa. Perlahan tapi pasti, lakukanlah
dengan pengendalian diri. Lakukanlah dengan cinta dan
ketulusan. Katakan kedalam diri, bahwa Anda sedang
menapaki langkah demi langkah menuju kebaikanNYA.
Memang akan banyak sekali dinamika yang akan
dihadapi, namun setiap dinamika adalah asahan untuk
kemampuan baru. Semua mengarah pada penguatan
manusia itu sendiri.
Selamat ber-metamorphosa… Selamat berjuang!