Pertanian merupakan sektor terbesar sebagai sumber ekonomi di setiap negara berkembang, hingga saat ini pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penduduk dan tenaga pekerja yang diserap dalam perekonomian Indonesia telah mencapai 42,3 juta orang atau 44,5% dari total jumlah tenaga kerja secara nasional
Kebijakan pemerintah sangatlah mempengaruhi hasil pendapatan petani tembakau secara nasional. Selama 2013-2018, harga rokok semakin mahal. Di tahun 2019, harga rokok relatif lebih murah karena tidak ada kenaikan tarif cukai. Produksi Hasil Tembakau di tahun 2016-2018 turun 1,2% – 1,8% dan diperkirakan tahun 2019 meningkat 2% karena tidak ada kenaikan tarif cukai. Di tahun 2020 harga rokok semakin tidak terjangkau dengan adanya kenaikan tarif cukai dan Harga Jual Eceran (HJE) yang cukup tinggi, diperkirakan kenaikan tarif cukai 23% dan batasan HJE minimum 35% akan dapat menurunkan produksi sebesar -10,6% (-36 miliar) dan tingkat prevalensi merokok sebesar -1,6%
Tembakau Madura merupakan jenis komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sebagian besar tembakau madura diserap oleh pabrik rokok sebagai bahan baku utama rokok maupun sebagai racikan atau campuran kretek. Terdapat banyak jenis varietas tembakau gunung yang ditanam petani di Madura, namun yang memiliki karakteristik khas adalah tembakau Prancak – 95 Buku ini berusaha menyajikan keresahan petani tembakau yang mengambil keputusan untuk beralih komoditas. Penulis secara akurat mendiskripsikan berdasarkan analisis Validitas (Convergent Validity) untuk melihat faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut.