Ada catatan atas sebuah perjalanan panjang, catatan tersebut memiliki banyak teman. Temannya adalah angin, hujan, matahari, debu, tanah, lumpur serta saksinya adalah senyum dan air mata. Siapa yang menyangka bahwa perjalanan tersebut bisa tertulis. Sedangkan tinta itu sudah lama tak menghitam. Tinta yang dulunya pekat hitam nyaris tak lagi terlihat berwarna.
Kisah perjalanan seorang guru menanam harapan dari dalam hati, memupuknya dengan keyakinan, dan menumbuhkannya dengan kerja keras. Lantas adakah bayaran untuk sebuah pengorbanan? Cerita itu takkan dibiarkan menjadi rahasia hati yang larut dalam tinta lampau, namun akan menjelma menjadi sebuah catatan panjang dengan tinta emas yang sudah diramu puluhan tahun. Kini harapan itu telah lahir atas representasi segala doa dan menjadi reinkarnasi tekad dalam pengabdian.
Ijinkan bait demi bait tinta lampau para guru merajut buku ini hingga menjadi isyarat perjalanan panjang Sang PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Jangan hanya melihat senyum dan gelak tawanya saat ini, mari menyelami buku ini hingga kita menemukan siapa dia di masa lalu, masa sekarang dan di masa depan.