Agung Karang melangkah melalui ruang-ruang yang jarang tersentuh publik: dari panasnya konflik Poso hingga meja-meja keputusan yang menentukan arah organisasi dan media. Setiap bab hidupnya adalah benturan antara risiko dan tanggung jawab, antara kerumitan situasi dan kejernihan yang harus dipertahankan.
Memoar ini merangkum perjalanan seorang figur yang dibentuk oleh tekanan, bukan sorotan. Ia menyingkap bagaimana integritas bertahan ketika jabatan berubah, bagaimana keberanian tumbuh dalam diam, dan bagaimana manusia menemukan keteguhan justru saat dunia paling riuh.
Karang yang Tak Retak adalah kisah tentang daya tahan di tengah gempuran—sebuah potret pertempuran batin dan pengabdian yang terus berjalan, jauh setelah riuh tepuk tangan mereda.