Mutiara merupakan salah satu permata yang paling dihargai di dunia, mutiara juga sebagai simbol status dan dianggap sebagai barang langka yang mahal harganya. Mutiara dihasilkan oleh hewan tiram laut termasuk moluska, kelas Bivalvia dan famili Pteriidae. Di dalam buku ini hanya membahas tentang mutiara laut hasil budidaya. Beberapa jenis tiram laut yang dapat menghasilkan mutiara berkualitas tinggi dan penting bagi industri mutiara adalah Pinctada maxima (JAMESON), P. margaritifera (LINNE) P. martensii (DUNKER), P. fucata (GOLD), Pteria penguin dan subspesiesnya. Setiap spesies tiram mutiara memiliki karakteristik unik khususnya terkait warna dan kilau mutiara.
Berdasarkan prosesnya, dikenal ada 2 (dua) jenis mutiara yaitu mutiara alam dan mutiara budidaya. Berdasarkan bentuknya, mutiara budidaya ada 2 jenis yaitu mutiara setengah bulat (blister pearl) dan mutiara bulat (round pearl) yang dipasaran dikenal ada berbagai varian dari mutiara bulat. Produksi mutiara melibatkan beberapa proses teknis dan membutuhkan keahlian khusus, serta diperlukan ketelitian dan kesabaran. Tahapan utama dalam budidaya mutiara meliputi pemilihan lokasi, penyediaan induk (tiram implant), pengkondisian/perlakuan pra-implantasi, membuat potongan mantel (untuk budidaya mutiara bulat), implantasi inti, perlakuan pasca implantasi, pemeliharaan, panen dan pasca panen seperti proses pencucian, seleksi dan grading.
Industri budidaya mutiara menawarkan berbagai peluang bisnis yang menarik, selain budidaya mutiara juga ada peluang perdagangan mutiara, cangkang tiram mutiara, alat implantasi, inti mutiara (nucleus), desain dan pembuatan perhiasan, serta pariwisata budidaya mutiara. Selain itu, dengan praktik budidaya mutiara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan juga dapat membantu melestarikan lingkungan laut atau upaya konservasi dan menjamin masa depan industri budidaya mutiara.